KAJIAN KAPASITAS INFILTRASI TANAH PADA BEBERAPA TIPE TOPOGRAFI DI KELURAHAN RUA KECAMATAN PULAU TERNATE

PRAKASA, AGUNG (2023) KAJIAN KAPASITAS INFILTRASI TANAH PADA BEBERAPA TIPE TOPOGRAFI DI KELURAHAN RUA KECAMATAN PULAU TERNATE. Sarjana thesis, UNIVERSITAS KHAIRUN.

[thumbnail of 1. COVER .pdf] Text
1. COVER .pdf - Published Version

Download (199kB)
[thumbnail of 3. ABSTRAK .pdf] Text
3. ABSTRAK .pdf - Published Version

Download (187kB)
[thumbnail of 5. BAB I.pdf] Text
5. BAB I.pdf - Published Version

Download (189kB)
[thumbnail of 10. DAFTAR PUSTAKA .pdf] Text
10. DAFTAR PUSTAKA .pdf - Published Version

Download (297kB)

Abstract

Siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Infiltrasi merupakan proses aliran air (umumnya bersal dari curah hujan) masuk ke dalam tanah. Laju maksimal masuknya air ke dalam tanah dinamakan kapasitas infiltrasi. Tujuan penelitian: 1. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas infiltrasi di Kelurahan Rua. 2. Mengetahui kapasitas infiltrasi pada beberapa tipe topografi di Kelurahan Rua. 3. Mengetahui infiltrasi kumulatif pada beberapa tipe topografi di Kelurahan Rua. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, dan double ring infiltrometer dalam bentuk yang paling sederhana yaitu dengan mencari nilai laju infiltrasi. Pada kelas tekstur lempung berliat nilai tertinggi terdapat pada lokasi-I adalah sebesar 0,24 cm/jam atau 2,4 mm/jam dengan topografi agak miring lereng 8-15%, diikuti lokasi�IV adalah sebesar 0,05 cm/jam atau 0,5 mm/jam pada topografi curam kemiringan lereng 45-65%, dengan klasifikasi agak lambat. Sedangkan nilai terendah pada kelas tekstur liat terdapat pada lokasi-III adalah sebesar 0,04 cm/jam atau 0,4 mm/jam, pada topografi agak curam dengan kemiringan lereng 27-45%. Diikuti lokasi-II adalah sebesar 0,06 cm/jam atau 0,6 mm/jam dengan topografi miring kemiringan lereng 15-27% dengan klasifikasi sangat lambat. Perbedaan nilai kapasitas infiltrasi selain disebabkan oleh topografi, juga disebabkan oleh kondisi fisik tanah seperti bahan oranik, porositas, tekstur dan kadar air awal. Infiltrasi kumulatif pada lokasi-I memiliki nilai tertingi adalah sebesar 48,33 cm/jam, diikuti lokasi-II adalah sebesar 47,91 cm/jam dan lokasi-III sebesar 43,98 cm/jam. Sedangkan lokasi-IV memiliki nilai infiltrasi terendah adalah sebesar 35,44 cm/jam.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci : Kapasitas infiltrasi, infiltrasi kumulatif, sifat fisik tanah
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas > Pertanian Ilmu Tanah
Fakultas > Pertanian Ilmu Tanah
Fakultas > Pertanian Ilmu Tanah
Depositing User: Rini R. THalib
Date Deposited: 19 Jan 2023 07:02
Last Modified: 19 Jan 2023 07:02
URI: http://digilib.unkhair.ac.id/id/eprint/2639

Actions (login required)

View Item View Item