SOFYAN, NAHRUN (2021) ANALISIS PENGGUNAAN ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA BAJO PADA PROSES PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VII MTs FASTABIQUL KHAIRAAT KUKUPANG. Sarjana thesis, Universitas Khairun.
Text
A. KAVER.pdf - Published Version Download (62kB) |
|
Text
C. ABSTRAK HARUN.pdf - Published Version Download (14kB) |
|
Text
E. BAB I.pdf - Published Version Download (157kB) |
|
Text
J. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (158kB) |
Abstract
Alih kode merupakan peggunaan bahasa lain atau variasi bahasa lain untuk menyesuaikan diri dengan peran situasi tertentu dan campur kode sebagai suatu gelaja campuran pemakai karena berubahnya situasi tutur. Tujuan penelitian ini yakni 1) Untuk menjelaskan bagaimana bentuk penggunaan alih kode bahasa Bajo kepada siswa MTs Fastabiqulkhairaat Kukupang dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan 2) untuk menjelaskan bagaimana bentuk penggunaan campur kode bahasa Bajo kepada siswa MTs Fastabiqulkhairaat Kukupang dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Sampel pada penelitian ini, terdiri dari 15 orang siswa kelas VII M.Ts Fastabiqul Khairat Kukupang dengan menggunakan metode metode kualitatif yang kemudian dianalisis dengan mengolah data mentransformasikan data lisan ke data tertulis dengan menggunakan pendekatan strukural dari hasil penelitian lapangan. Adapun pembahasa penelitian menunjukkan bahwa, penggunaan kata pada teks narasi dari 15 siswa, umumnya terdapat peristiwa campur kode Bahasa Bajo terhadap bahasa Indonesia terdapat 37 dengan klasifikasi yakni kata kerja, palu (pukul), sijagur (berkelahi), rumangi (berenang), pabolo (membangunkan), nguppi (mimpi), kuppah (melompat), tapo (menyimpan/bersembunyi), tabea, (ikut), lamu maloi (memanggil), situmuh (bertemu/berjumpa), mariddan (pingsan), lallai (lari), duaiy (turun), poree (kesana), magei (membuat), titoa (tertawa). Kata benda papalu (rotan), sillah (laut), kapapan (papan), galampa (teras), kako (kebun), taipa (mangga), didiki (kecil), sisehe (teman), arana (nama), dakkau (satu), kompe (kue). Kata sifat nasuan (marah), kaluppanan (melupakan), missa kapiddan (merasa kesakitan), panuntu lappo (pembohong), panggagauan sehe (penggangu teman). Kata penghubung lebba (sama dengan), daha (jangan), siboa (bersama/dengan), makahan kahan (sama kalian), ingga (tidak), baterru tara (seperti itu), maiya (dengannya). dan kata berulang tubor-tubor (lubang-lubang), talega-talega (berlenggang-lenggang), palu- palu (pukul-pukul), bale-bale (bawa-bawa), sehe-seheku (teman-temanku). Kata campur kode yang memiliki fonem dasar bahasa Indonesia yakni pambadiam, deng, pangge, manangis, dapa, kabong, pigi, pemalawang, manganto, barmaing, malawang, kasi tau. Kemudian pada kata campur kode lainnya merupaka bahasa dasar bakulai, bakudapa, pambafoya, torang, dusu, ngoni, dorang, muster, bakugara, dan lainnya merupakan angsih bahasa melayu yang memang digunakan dalam aktifitas sehari-hari
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Subjects: | P Language and Literature > Indonesian literature |
Divisions: | Fakultas > Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas > Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas > Pendidikan Bahasa Indonesia |
Depositing User: | Yurni Naser |
Date Deposited: | 10 Feb 2023 04:58 |
Last Modified: | 10 Feb 2023 04:58 |
URI: | http://digilib.unkhair.ac.id/id/eprint/2800 |
Actions (login required)
View Item |