ANALISIS PENGARUH TEMPERATUR BIOSOLAR B30 DAN SOLAR PERTAMINA DEX TERHADAP PRESTASI MESIN DIESEL

SETYONO, SASEN (2022) ANALISIS PENGARUH TEMPERATUR BIOSOLAR B30 DAN SOLAR PERTAMINA DEX TERHADAP PRESTASI MESIN DIESEL. Diploma thesis, UNIVERSITAS KHAIRUN.

[thumbnail of 1. COVER.pdf] Text
1. COVER.pdf - Published Version

Download (299kB)
[thumbnail of 3. ABSTRAK.pdf] Text
3. ABSTRAK.pdf - Updated Version

Download (199kB)
[thumbnail of 4. BAB I.pdf] Text
4. BAB I.pdf - Published Version

Download (460kB)
[thumbnail of 9. DAFTAR PUSTAKA.pdf] Text
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (884kB)

Abstract

Pada bahan bakar Biodiesel B30 sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) PT. Pertamina (Persero) memiliki titik nyala 60 °C sedangkan pada bahan bakar Solar Pertamina DEX memiliki titik nyala 52 °C. Dengan kondisi temperatur awal bahan bakar pada temperatur ambient udara 27 °C, terdapat selisih temperatur dengan titik nyala. Kondisi temperatur bahan bakar harus mendekati titik nyala sehingga mempersingkat periode persiapan pembakaran (ignition delay). Salah satu alternatif yang bisa dilakukan adalah dengan menaikkan temperatur bahan bakar sebelum masuk ruang bakar. Penelitian ini dimulai dari pengujian pengaruh temperatur pemanasan terhadap nilai properties massa jenis bahan bakar Solar Pertamina Dex dan Biosolar B30. Selanjutnya dilakukan uji unjuk kerja mesin diesel 6 silinder merk Deutz tipe BF6M 1013 EC pada kedua bahan bakar dengan variasi temperatur 27°C, 40°C, 50°C, 60°C, dan 70°C menggunakan alat pemanas bahan bakar yang dikontrol dengan thermostat dan ditempatkan sebelum saluran pompa bahan bakar. Pengujian unjuk kerja mesin diesel pada putaran konstan 1.500 Rpm dengan variasi beban 30 kW, 50 kW, 70 kW dan 80 kW dengan interval waktu 20 menit. Parameter yang diukur adalah Rpm aktual, konsumsi bahan bakar, temperatur pelumas, temperatur coolant dan tekanan pelumas. Hasil dari pengujian massa jenis menunjukkan penurunan nilai masa jenis bahan bakar Solar Pertamina Dex dan Biosolar B30 setelah dipanaskan. Selanjutnya hasil pengujian mesin diesel dengan variasi pemanasan bahan bakar tidak menjunjukkan perubahan yang signifikan pada nilai torsi, dan nilai BMEP, sedangkan pada nilai SFC dan efisiensi thermal menunjukkan perubahan yang signifikan. Nilai SFC terendah pada bahan bakar solar Pertamina DEX yakni 0,249 Kg/kW.jam dengan temperatur 50°C dan beban 80 kW sedangkan nilai SFC terendah pada bahan bakar Biosolar B30 yakni 0,263 Kg/kW.jam dengan temperatur 60°C dan beban 80 kW. Efisiensi Thermal tertinggi pada bahan bakar solar Pertamina DEX yakni 12,80% dengan temperatur 50°C dan beban 80 kW sedangkan nilai Efisiensi Thermal tertinggi pada bahan bakar Biosolar B30 yakni 12,28% dengan temperatur 60°C dan beban 80 kW. Temperatur pemanasan bahan bakar biodiesel yang ideal untuk mesin diesel merk Deutz tipe BF6M 1013 EC putaran konstan 1.500 rpm adalah 50°C untuk bahan bakar Solar Pertamina Dex dan 60°C untuk bahan bakar Biosolar B30. Namun bila temperatur kedua bahan bakar tersebut terus dinaikan maka Nilai SFC dan Efisiensi Thermal nya akan menurun lagi. Kata kunci: Mesin Diesel, Temperatur, Solar Pertamina Dex, Biosolar (

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery
Divisions: Fakultas > Teknik Mesin
Fakultas > Teknik Mesin
Fakultas > Teknik Mesin
Depositing User: Unnamed user with username yurni
Date Deposited: 04 Dec 2023 05:43
Last Modified: 04 Dec 2023 05:43
URI: http://digilib.unkhair.ac.id/id/eprint/3761

Actions (login required)

View Item View Item