ANALISIS PERBANDINGAN METODE INTERPOLASI INVERSE DISTANCE WEIGHTING (IDW) DAN KRIGING DALAM INTERPRETASI GRADIENT POLA ALIRAN AIR TANAH PADA LOKASI PENAMBANGAN LEMPUNG PT. ETERNAL RICHWAY, KABUPATEN TABALONG, PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

SAHIDI, ABDUL AZIS (2022) ANALISIS PERBANDINGAN METODE INTERPOLASI INVERSE DISTANCE WEIGHTING (IDW) DAN KRIGING DALAM INTERPRETASI GRADIENT POLA ALIRAN AIR TANAH PADA LOKASI PENAMBANGAN LEMPUNG PT. ETERNAL RICHWAY, KABUPATEN TABALONG, PROVINSI KALIMANTAN SELATAN. Sarjana thesis, UNIVERSITAS KHAIRUN.

[thumbnail of COVER.pdf] Text
COVER.pdf - Published Version

Download (94kB)
[thumbnail of ABSTRAK BAHASA INDONESIA DAN BAHASA INGGRIS.pdf] Text
ABSTRAK BAHASA INDONESIA DAN BAHASA INGGRIS.pdf - Published Version

Download (113kB)
[thumbnail of BAB I.pdf] Text
BAB I.pdf - Published Version

Download (115kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA.pdf] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (97kB)

Abstract

Hidrogeologi mempunyai makna yang sama akan tetapi penekanannya lebih besar dalam aspek ke-geologian uraian tentang air tanah tidak akan lepas dari ilmu hidrologi, mulai dari kajian air tanah, pergerakan air tanah dan sampai mencapai laju jenuh di dalam aquifer serta pelepasannya dipermukaan tanah. Untuk interpretasi gradient pola aliran air tanah dapat menggunakan pendekatan Metode Interpolasi Inverse Distance Weighting (IDW) dan Kriging. Pengukuran dilakukan pada 5 titik bor dan 4 titik di dekat Daerah Aliran Sungai (DAS). Hasil dari pengamatan kemudian diolah menggunakan ArcGIS 10.3 dengan menggunakan dua pendekatan yaitu Metode Interpolasi Inverse Distance Weighting (IDW) dan Kriging. Metode Interpolasi IDW menghasilkan nilai koefisien korelasi R= 0,9751 dengan pola aliran air tanah bergerak dari titik borehole 2 mengarah mengarah ke arah timur – selatan – utara memiliki laju aliran air tanah yang relatif lambat dan pola aliran air tanah yang bergerak ke arah barat memiliki laju laju aliran air tanah yang lebih cepat menuju ke titik borehole ke 5 setelah melewati titik borehole ke 5 laju aliran air tanahnya mulai melambat, sedangkan untuk Metode Interpolasi Kriging menghasilkan nilai koefisien korelasi R= 0,9752 dengan pola aliran air tanah bergerak dari titik borehole tertinggi yaitu pada borehole 2 mengarah ke arah timur – barat – selatan – utara memiliki laju aliran yang relatif lambat. Hal ini dikarenakan Metode Interpolasi IDW menghasilkan kontur yang lebih halus serta lebih rapat dibandingkan dengan Metode Interpolasi Kriging. Kata Kunci: Hidrogeologi, IDW, Kriging

Item Type: Thesis (Sarjana)
Subjects: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: Fakultas > Teknik Pertambangan
Fakultas > Teknik Pertambangan
Fakultas > Teknik Pertambangan
Depositing User: Unnamed user with username yurni
Date Deposited: 05 Dec 2023 00:47
Last Modified: 05 Dec 2023 00:47
URI: http://digilib.unkhair.ac.id/id/eprint/3770

Actions (login required)

View Item View Item