Kekuatan Hukum E-mail Sebagai Alat Bukti Dalam Perkara Perdata Berdasarkan Pasal 1866 KUHPerdata dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

ALBAAR, ALWIA (2024) Kekuatan Hukum E-mail Sebagai Alat Bukti Dalam Perkara Perdata Berdasarkan Pasal 1866 KUHPerdata dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Sarjana thesis, Universitas Khairun.

	Text A. COVER.pdf - Published Version Download (138kB)
	Text C. ABSTRAK.pdf - Published Version Download (84kB)
	Text E. BAB I.pdf - Published Version Download (342kB)
	Text J. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (207kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah e-mail dapat dikwalifikasi sebagai alat bukti Dalam perkara perdata, dan untuk mengetahui apakah alat bukti e-mail dalam perkara perdata mempunyai kekuatan pembuktian. Tipe penelitian yang digunakan dalam penulisan ini ialah tipe penelitian normatif, yaitu dilakukan dengan cara Penelitian menggunakan sumber data sekunder. Hasil penelitian menunjukan bahwa E-mail dapat dikualifikasi sebagai alat bukti dalam proses perkara perdata sebagai alat bukti tertulis, sesuai dengan ketentuan Undang-undang ITE. Sebagaimana dicantumkan dalam pasal 5 ayat 1 dan 2 UU ITE. Kekuatan pembuktian e-mail dapat dipergunakan sebagai alat bukti dipersidangan, sesuai dengan Pasal 6 UU ITE yang menentukan bahwa dokumen elektronik atau hasil cetaknya merupakan alat bukti yang sah dan dapat digunakan dimuka persidangan, sepanjang informasi yang tercantum didalamnya dapat d akses, ditampilkan, dan dijamin keutuhannya, dan dapat dipertanggung jawabkan, sehingga dapat menerangkan suatu keadaan. syarat suatu dokumen elektronik (E-mail) dapat dijadikan sebagai alat bukti hukun yang sah, harus terpenuhi syarat formil dan materil. Kata kunci : Alat bukti, Email, Kekuatan pembuktian, Perkara perdata

Actions (login required)

View Item