ANALISIS PROSES KALSINASI BIJIH NIKEL LATERIT MENGGUNAKAN ROTARY KILN DAN PERUBAHAN KADAR Ni DAN Fe SETELAH PROSES KALSINASI PADA PT. WANATIARA PERSADA SITE HAUL SAGU

Masum, Sunarti (2024) ANALISIS PROSES KALSINASI BIJIH NIKEL LATERIT MENGGUNAKAN ROTARY KILN DAN PERUBAHAN KADAR Ni DAN Fe SETELAH PROSES KALSINASI PADA PT. WANATIARA PERSADA SITE HAUL SAGU. Sarjana thesis, Universitas Khairun.

[thumbnail of 1. COVER JUDUL.pdf] Text
1. COVER JUDUL.pdf - Published Version

Download (115kB)
[thumbnail of 3. ABSTRAK.pdf] Text
3. ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (239kB)
[thumbnail of 5. BAB I PENDAHULUAN.pdf] Text
5. BAB I PENDAHULUAN.pdf - Published Version

Download (286kB)
[thumbnail of 10. DAFTAR PUSTAKA.pdf] Text
10. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (287kB)

Abstract

Analisis proses kalsinasi merupakan proses pembuatan kalsin sebagai bahan baku untuk pembuatan ferronikel (FeNi) dengan metode RKEF, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses kalsinasi pada rotary kiln dan perubahan kadar Ni dan Fe setelah proses kalsinasi yang dilakukan pada PT. Wanatiara Persada Site Haul Sagu. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kuantitif, data kuantitatif merupakan pengumpulan data yang bersifat terukur dan dapat dihitung maksudnya data dinyatakan dalam bentuk angka, wawancara, dan catatan-catatan lapangan saat penelitian dilaksanakan. Berdasarkan hasil pengolahan data bijih nikel dari gudang bijih kering yang telah dikeringkan pada rotary drayer dengan kandungan air bebas minimal 25-20% akan melalui proses pra olahan yaitu proses ore mixing dengan ore kering 95% dan batubara 5% dan ore transport yang selanjutnya akan melalui proses kalsinasi pada rotary kiln yang bertujuan untuk pengeringan lanjutan dan menghilangkan kandungan air bebas menjadi 0%, proses ini dilakukan untuk menghindari terjadinya ledakan pada electric furnace. Proses kalsinasi bijih nikel laterit dalam proses pembuatan kalsin di rotary kiln harus melalui 4 tahapan zona proses yaitu: area pengeringan; area pemanasan awal, Panjang zona ±44 m dengan Suhu 360-600 ºC, pada area ini material melakukan pembuangan air total lalu memasuki area pembakaran. Area pembakaran ; material pada area ini melakuakan pembuangan sebagaian besar kadar air kristal kemudian memasuki, Panjang zona ±30 m dengan Suhu 600-800ºC, di zona ini terjadi disosiasi termal dari mineral laterit ke oksida. Area pra-reduksi, Panjang ±25 m dengan Suhu 800-1050ºC, kandungan besi, nikel, oksida kobal dalam material pada tahap ini untuk direduksi sebagian, dan menhasilkan calcine dengan suhu 750-850oC. Area pendinginan, Panjang ±10 m dengan Suhu 1050-500ºC, dan dalam proses pembuatan kalsin seorang operator tanur reduksi harus mampu memaksimalkan beberapa aspek penting baik melalui layar monitor, sperti; Suhu (Uap Panas), Tekanan (Energi), Kecepatan Motor (Putaran/Rotary). vi Setelah proses kalsinasi dan dilakukan uji sampel dari ore kering dan kalsin pada laboratotium menggunakan X-ray Fluorescence, didapatkan hasil perubahan kadar Ni 10,6%-12,6% dan Fe 2,1%-5,1%. Kata kunci: Proses Kalsinasi, Rotary Kiln, Ore Kering, Kalsin, Perubahan Kadar Ni dan Fe

Item Type: Thesis (Sarjana)
Subjects: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: Fakultas > Teknik Pertambangan
Fakultas > Teknik Pertambangan
Fakultas > Teknik Pertambangan
Depositing User: Rini R. Thalib
Date Deposited: 18 Jun 2025 02:24
Last Modified: 18 Jun 2025 02:24
URI: http://digilib.unkhair.ac.id/id/eprint/5034

Actions (login required)

View Item View Item