Penetapan Anak sebagai Tersangka Pelaku Tindak Pidana Perzinahan (Studi Kasus di Kepolisian Resor Halmahera Utara)

SAMUDA, SUHARDIMAN (2025) Penetapan Anak sebagai Tersangka Pelaku Tindak Pidana Perzinahan (Studi Kasus di Kepolisian Resor Halmahera Utara). Masters thesis, Universitas Khairun.

[thumbnail of 1. Caver Tesis.pdf] Text
1. Caver Tesis.pdf - Published Version

Download (67kB)
[thumbnail of 3. Abstrak.pdf] Text
3. Abstrak.pdf - Published Version

Download (30kB)
[thumbnail of 5. BAB I.pdf] Text
5. BAB I.pdf - Published Version

Download (255kB)
[thumbnail of 10. DAFTAR PUSTAKA.pdf] Text
10. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (182kB)

Abstract

Tujuan penelitian ini antara lain: (1) untuk menganalisis kepastian hukum penetapan anak sebagai tersangka pelaku tindak pidana perzinahan yang mana secara bersamaan anak didudukkan sebagai korban pada perkara tindak pidana persetubuhan; dan (2) untuk menganalisis secara yuridis kedudukan anak sebagai pelaku tindak pidana perzinahan berdasarkan ketentuan pidana dalam Pasal 284 KUHP. Metode dalam penelitian ini menggunakan tipe penelitian hukum normatif dengan jenis data sekunder yang bersumber dari bahan hukum primer dan sekunder. Dalam proses pengumpulan data digunakan teknik pengumpulan data dengan cara studi kepustakaan yang kemudian diolah dan dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian dan pembahasan menemukan bahwa: (1) penanganan perkara perzinahan dalam studi kasus ini menimbulkan permasalahan kepastian hukum. Sebelum penyidikan perkara perzinahan dilakukan, terlebih dahulu disidik perkara persetubuhan terhadap anak di mana anak berstatus sebagai korban. Namun, setelah adanya pengaduan dari istri tersangka kasus persetubuhan, anak tersebut justru ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara perzinahan. Hal ini menimbulkan ketidakpastian hukum karena anak yang awalnya menjadi korban malah diposisikan sebagai pelaku, padahal kasus persetubuhan telah terbukti secara sah melalui putusan pengadilan. Penulis menilai bahwa penyidik telah melakukan kekeliruan yang berdampak pada status hukum anak tersebut; dan (2) ketentuan Pasal 284 KUHP tidak dapat diterapkan kepada anak sebagai pelaku dalam kasus perzinahan. Merujuk pada studi kasus dalam penelitian ini, jika laki-laki dewasa yang sudah menyetubuhi perempuan yang masih tergolong anak, maka yang relevan bukanlah menerapkan Pasal 284 KUHP, melainkan ketentuan pidana dalam Undang-Undang Perlindungan Anak karena perbuatannya tergolong sebagai tindak pidana persetubuhan terhadap anak. Kata Kunci: Anak - Penetapan Tersangka - Tindak Pidana Perzinahan

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas > Pascasarjana Ilmu Hukum
Fakultas > Pascasarjana Ilmu Hukum
Fakultas > Pascasarjana Ilmu Hukum
Depositing User: Unnamed user with email salkin.lutfi@gmail.com
Date Deposited: 30 Sep 2025 00:50
Last Modified: 30 Sep 2025 00:50
URI: http://digilib.unkhair.ac.id/id/eprint/5673

Actions (login required)

View Item View Item