FESTIVAL LEGU GAM SEBAGAI KEBUADAYAAN DAERAH

Loy, Kasmirus (2022) FESTIVAL LEGU GAM SEBAGAI KEBUADAYAAN DAERAH. Sarjana thesis, UNIVERSITAS KHAIRUN.

[thumbnail of 1. CAVER.pdf] Text
1. CAVER.pdf - Published Version

Download (65kB)
[thumbnail of 3. ABSTRAK.pdf] Text
3. ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (257kB)
[thumbnail of 5. BAB I.pdf] Text
5. BAB I.pdf - Published Version

Download (236kB)
[thumbnail of 9. Daftar Pustaka.pdf] Text
9. Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (120kB)

Abstract

Penelitian ini ingin mendiskusikan perihal Festival Legu Gam sebagai Kebudayaan Daerah. Festival legu gam merupakan kontes kebudayaan yang pelaksaannya dilakukan oleh pihak Kesultanan Ternate dalam memperingati hari ulang tahun Sultan Ternate, Hi Mudaffar Syah yang jatuh pada setiap tanggal 13 April. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yang dijelaskan dengan analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan studi dokumen, observasi dan wawancara. Teknik analisis datanya dengan cara reduksi data, penyajian data dan penarikan keseimpulan. Hasil penelitian yang penulis lakukan menunjukkan Festival Legu Gam merupakan manifestasi kebudayaan daerah yang dilakukan sebagai bentuk dari rangkaian proses rekonsiliasi atas konflik sosial yang pernah melanda masyarakat Ternate ataupun Maluku Utara. Festival legu gam sebagai alat merepresentasikan kebudayaan daerah. Terdapat tiga peristiwa adat dalam pelaksanaan legu gam yang menjadi wajib pelaksanaannya yaitu tradisi Kololi Kie, Fere Kie dan Doru Gam. Ketiga tradisi tersebut merupakan satu mata rantai atas keterhadiran legu gam. Legu gam adalah simbol manifestasi kebudayaan daerah yang dilakukan secara tradisi yang pelibatannya pada pihak kesultanan Ternate. Diartikan sebagai pesta rakyat, legu gam termanifestasikan dalam bentuk tarian sakral legu kadato. Tarian sakral ini hanya bisa dipentaskan di dalam kedaton kesultanan Ternate oleh para gadis-gadis dari turunan bangsawan. Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan pada bab pembahasan maka penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut : (1) Festival legu gam harus lebih banyak menampilkan kebudayaan lokal untuk mengedukasi para generasi muda agar mereka lebih mencintai kebudayaan daerahnya. (2) Pihak penyelenggara festival harus bisa mengatur acara kebudayaan dengan memberikan ruang lebih banyak kepada masyarakat yang mau berpartisipasi dalam menampilkan kebudayaan lokalnya. (3) Penyelenggara festival legu gam harus bisa mengemas dan merepresentasikan kebudayaan dari empat kesultanan yang terdapat di Maluku Utara. (4) Merancang sebuah napaktilas para sultan dalam bentuk film untuk diputarkan dalam setiap pelaksanaan festival. Kata Kunci : legu gam, kebudayaan daerah, kololi kie, fere kie, doru gam.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Subjects: P Language and Literature > PA Classical philology
Divisions: Fakultas > Ilmu Budaya Antropologi
Fakultas > Ilmu Budaya Antropologi
Fakultas > Ilmu Budaya Antropologi
Depositing User: Unnamed user with username yurni
Date Deposited: 19 Sep 2023 05:04
Last Modified: 19 Sep 2023 05:04
URI: http://digilib.unkhair.ac.id/id/eprint/3395

Actions (login required)

View Item View Item