Samsudin, Ayu (2024) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA FRAUD DI SEKTOR PEMERINTAHAN. Sarjana thesis, UNIVERSITAS KHAIRUN.
|
Text
A. COVER.pdf - Published Version Download (1MB) |
|
|
Text
F. ABSTRAK.pdf - Published Version Download (295kB) |
|
|
Text
G. BAB I.pdf - Published Version Download (1MB) |
|
|
Text
L. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (1MB) |
Abstract
Ayu Samsudin, 2024. Kasus penipuan yang terjadi di lingkungan pemerintah daerah adalah mengenai perjalanan dinas, dalam kegiatan perjalanan dinas masing-masing golongan mendapat kuota untuk melakukan perjalanan dinas, pejabat eselon II dan pegawai masing-masing mendapat kuota lima namun dalam pelaksanaannya hanya digunakan dua kuota sehingga sisa 3 kuota merupakan tindakan penipuan yang dilakukan pejabat eselon II beserta jajarannya. Dalam hal ini bukti perjalanan dinas seperti tiket, boarding pass, tagihan hotel dan blanko SPPD dibuat hanya sebagai bukti tanggung jawab fiktif sehingga uang perjalanan dinas 3 kuota tersebut digunakan untuk keperluan pribadi. Penipuan yang berkaitan dengan Alat Tulis Kantor (ATK) juga terjadi di lingkungan pemerintahan dimana dalam pembelian ATK nota belanja tersebut dilakukan melebihi kebutuhan kantor, misalnya pembelian kertas dan tinta yang sebenarnya hanya membutuhkan 2 Rim Kertas dan 2 Botol Tinta. namun dalam nota pembelanjaan dicatat sebanyak 5 Rim Kertas dan 4 Botol Tinta sehingga kelebihan anggaran 3 Rim Kertas dan 2 Botol Tinta digunakan untuk menutupi dana yang sudah terpakai. Kecenderungan berbuat curang dipengaruhi oleh ada tidaknya peluang. Peluang yang besar membuat kecenderungan terjadinya kecurangan semakin sering terjadi. Untuk menangani permasalahan tersebut diperlukan pengawasan dalam suatu instansi dan untuk mendapatkan hasil pengawasan yang baik diperlukan pengendalian internal yang efektif (Wilopo, 2006). Efektivitas sistem pengendalian internal sangat penting dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan perusahaan atau instansi. Ketidakefektifan sistem pengendalian intern akan membuka peluang bagi pegawai untuk melakukan tindakan menyimpang atau penipuan (fraud) karena pegawai akan memanfaatkan ketidakefektifan sistem pengendalian intern sebagai titik lemah perusahaan atau instansi dan melaksanakan perbuatannya dalam melakukan tindakan tersebut. penipuan (penipuan). Budaya etis suatu organisasi merupakan pola perilaku, keyakinan yang menjadi teladan bagi seluruh anggota organisasi. Perilaku di sini adalah perilaku yang dapat diterima secara moral dan benar secara hukum. Dalam budaya organisasi yang beretika terdapat komitmen dan lingkungan yang etis pula. Komitmen organisasi mencakup unsur kesetiaan terhadap organisasi, keterlibatan dalam pekerjaan, dan identifikasi dengan nilai dan tujuan organisasi. Komitmen mempunyai penekanan yang hampir sama, yaitu proses individu (karyawan) mengidentifikasikan dirinya dengan nilai, aturan, dan tujuan organisasi. Kata Kunci: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Fraud di Sektor Pemerintahan
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Subjects: | H Social Sciences > HB Economic Theory |
| Divisions: | Fakultas > Ekonomi Akuntansi Dan Bisnis Fakultas > Ekonomi Akuntansi Dan Bisnis Fakultas > Ekonomi Akuntansi Dan Bisnis |
| Depositing User: | Rini R. Thalib |
| Date Deposited: | 06 Oct 2025 03:00 |
| Last Modified: | 06 Oct 2025 03:00 |
| URI: | http://digilib.unkhair.ac.id/id/eprint/5880 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |

